Ah... Aku sepertinya aku stres...

Tuh kan...... seperti yang sudah aku prediksi kalau aku tidak bisa melakukan challenge 30 hari bercerita. Seperti saat ini, aku mengetik dengan keadaan sendawa dan agak pengap karena masih kembung. Sehingga sepertinya aku hanya bisa menyelesaikan konten blogku tidak bisa dalam satu hari. Kemungkinan seminggu lah ya, karena aku juga masih harus bekerja dan beristirahat juga. Mari aku mulai cerita terkait keadaanku, walau tidak bisa kuceritakan semuanya ya...

Beberapa hari yang lalu tepatnyah hari Jum'at tanggal 5 Januari 2023 aku baru saja KRS (Singkatan dari Keluar Rumah Sakit dikarenakan sudah selesai dari rawat inap atau opname dari rumah sakit). Sebelumnya berawal ketika dari hari Selasa tanggal 2 Januari 2023 setelah tahun baru, yang mana pada kondisi tanggal tersebut aku masih bisa kerja seperti biasa namun ketika malamnya aku merasa sakit perut yang luar biasa. Seperti ceritaku sebelumnya kalau aku mengalami gerd dan rhinitis. Ketika hari selasa malamnya aku merasakan kedua hal tersebut bercampur, seperti tidak bisa bernafas karena hidungku mampet kemudian aku menggunakan mulut menyebabkan aku kembung yang membuat aku tidak bisa nafas dan perutku membesar sebeperti kembung sehingga aku baru bisa tidur sekitar jam 1 malam karena baru bisa kentut dan buang air besar. Aku juga sempat teriak dan menangis karena hal tersebut. Puncaknya besok di hari Rabu tanggal 3 Januari 2023 aku masuk kerja, paginya aku bangun namun merasa lemas sekali. Akupun masuk sudah merasa tidak enak karena kemarin tidak bisa tidur. Sekitar jam 7 aku mencoba untuk makan karena baru bisa makan jam segitu. Namun sekitar jam setengah 8 aku mulai kembung dan sesak sehingga aku lari ke IGD. Kebetulan saat itu ada mbak Mira jadi aku sempat bilang kalau aku ke IGD karena sesak. Sesampainya aku di IGD, aku mengeluhkan ke dokter kalau aku merasa sesak dan tidak enak di bagian perut dan aku mencertiakan kalau semalam aku juga kurang bisa tidur karena perutku mengeras. Setelah aku menceritakan kondisiku aku ditawarkan untuk opname. Saat aku ditawarkan untuk opname, di otakku sempat ngeblank karena memikirkan ibuku yang akan kesesusahan untuk merawatku sekaligus kerja, namun kondisiku yang tidak baik dari hari minggu lalu sehingga aku memutuskan untuk "baiklah, aku istirahat ngamar dulu". Aku ngamarpun ini juga tidak lama, sekitar 2 harian, karena aku juga sungkan sebelumnya ngamar karena dengue fever. 

Selama aku opname aku merasa kembung, sering sendawa dan kentut yang tidak terkontrol. Lebih banyak durasi tayang sendawanya sih ya haha. Ibuku juga jadi harus libur dari tempat kerjanya. Sebenarnya aku juga takut menyusahkan ibuku, ya itu menambah faktor stresku sejujurnya. Ah, saat hari pertama opname aku di edukasi terkait apa saja penyebab gerdku. Salah satunya memang stres... ya begitulah. Selama aku opname, aku masih bisa makan walau mualnya tidak sebanyak ketika aku terkena dengue fever, namun yang tidak nyaman adalah keadaan setelah makan yaitu sendawa, kentut, dan sesak. Ketika tidur pun untuk miring ke kiri dan ke kanan rasanya juga aneh. Pokok paling lega ketika sudah bisa di kentutkan. Bisa seharian juga aku tidak buang air besar menyebabkanku tidak nyaman.

Saat pulang, aku merasa ada yang aneh dan ternyata aku menstruasi. Tanggalnya hampir semingggu lebih cepat dari jadwal biasanya. Sehingga ketika aku pulang dan sampai rumah, perut bagian bawahku yang giliran sakit luar biasa. Atas sakit, bawah juga ikutan hah... ya sudah lah... aku juga sudah agak mendingan ketika pulang. Bahkan bisa mandi hingga keramas karena berasa lengket semua setelah diinfus terus.

Besoknya di hari sabtu waktu aku makan pagi juga masih aman. Sejak pulang hingga besoknya ibuku akhirnya mau masak dan membuat nasi lembut yang bisa aku makan. Aku juga masih bisa minum obat dari dokter, untuk mengurangi asam lambung dan sendawaku yang sudah berhenti padahal sudah sampai rumah. Namun ketika siang, aku tidak bisa bersendawa maupun kentut. Perutku luar biasa sakit dan aku muntah sekitar 3 kali. Waktu setelah muntah pertama aku ada kekuatan untuk pesan minuman degan secara online, namun setelahnya sakit perut hingga pusing nggak terhingga. Dimuntahan selanjutnya setelah itu aku langsung tidak bisa bangun dari kasur sama sekali. Tanganku lemas dan mati rasa. Memengang atau menggunakan hape pun aku kesusahan. Melihat atap rasanya nggak karu-karuan. Jadi aku pasrah kepada Allah apapun yang terjadi. Namun aku sempat memikirkan ada sesuatu yang mungkin bisa ku konsumsi sehingga aku chat ke ibuku. Aku meminta ibuku untuk membelikan sari timun laut yang dulu pernah aku tau untuk mengobati asam lambung. Posisi saat itu setelah maghrib dan ibuku masih bekerja. Aku menunggu ibuku selama 2 jam sambil terika kesakitan. Mungkin kalau tetanggaku yang mendengar teriakanku itu mengira aku kurang iman, namun aku selama berteriak itu akupun juga membatin Allah untuk menolongku.

Setelah 2 jam berlalu ibuku datang dan aku berusaha bangun untuk konsumsi timun laut itu. Selain itu aku juga dapat obat penenang dan nyeri uluh hati dari dokter waktu aku di opname kemarin. Aku konsumsi itu semua dan aku mulai bisa untuk tidur. Aku sama sekali belum berani makan ketika malam itu. Aku lumayan teler setelah konsumsi obat penenang padahal dosisinya hanya separuhnya.

Besok di hari minggunya aku masih sakit kepala luar biasa karena kejadian kemarin sehingga aku meminta cuti di hari seninnya. Sesungguhnya ketika itu aku merasa tidak enak, tertekan dan campur aduk. Berasa capek tapi kalau aku bilang ke ibuku selalu dibilang untuk di sugesti, namun untuk kali ini karena kebanyakan melakukan itu kemungkinan itu yang menyebabkan gerdku kumat. 

Oh iya ketika aku pulang di kasih tanggal untuk kontrol selanjutnya untuk opname. Ini mohon ijin untuk ceritanya aku skip ditanggal aku kontrol ya. Karena ini bisa jadi lumayan puncaknya dari cerita ini.

Ketika sebelum aku kontrol yang aku alami adalah sendawa yang tidak hilang, namun aku menganggap itu biasa. Aku bahkan beberapa jam sebelum kontrol, sempat cerita sedikit dan bercanda dengan anak IT. Namun ketika aku bertemu dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk kontrol, aku tiba-tiba menangis ketika ditanya "kenapa". Ya, kata itu seperti sihir yang membuatku blank untuk cerita kenapa. Aku tau semua hasilku normal namun yang kau rasakan waktu sebelum aku opname itu nyata. Aku sebelum opname itu, tidak bisa tidur dan kentut. Sehingga aku punya kecemasan untu memikirkan agar aku bisa kuat besoknya untuk bekerja kerja. Sebenarnya ketika bekerja aku selalu kelelahan ketika sampai dirumah dan aku lumanyan stres untuk mengatur kekuatan. Perjalanan kerja yang selalu aku perhitungkan dan pekerjaan rumah yang selalu aku perhatikan.

Lanjut lagi ketika aku kontrol yang aku ceritakan ke dokter salah satu traumaku. Aku merasakan trauma yang berat kalau berbicara dengan keluarga dari bapakku. Aku merasa sakit yang sangat luar biasa di kepala, mata dan dada. Sehingga dokter spesialis penyakit dalamku menawarkan untuk kotrol selanjutnya ke dokter spesialis kesehatan jiwa, namun aku sempat untuk menolaknya dulu saat itu dan aku diberikan obat serta dijadwalkan ulang untuk kontrol 2 minggu setelahnya sekitar tanggal 30 Januari 2024.

Kemudian setelah aku kontrol, aku kembali keruangaku. Lebih tepatnya aku ke kamar mandi. Aku menangis lama. Mungkin sejam ada. Setelah keluar ruanganpun aku masih tidak bisa berhenti menangis. Hingga mbak Mira (rekan kerjaku) bertanya ada apa denganku. Aku juga merasa berat sehingga aku pindah ruangan karena ruanganku ada direktur yang mondar mandir sehingga aku sungkan untuk menangis disitu dan aku pindah ke ruangan Unitku (PSDM & Kesekretariatan). Aku bercerita tentang salah satu dari banyaknya faktor kenapa aku mengalami stres. Kanitku menyarankan untuk menerima saran untuk periksa di spesialis Kesehatan Jiwa karena sudah mempengaruhi kesehatan fisik serta kinerjaku, namun aku masih mempertimbangkannya. Setelah aku berbicara dengan unitku, aku langsung bekerja kembali. Sesungguhnya aku benci menangis karena itu luar biasa melelahkannya. Ketika aku bekerja aku memikirkan kembali pertimbangan-pertimbangan sebelumnya sehingga aku memutuskan untuk baiklah, aku akan ke spesialis Kesehatan Jiwa.

Ketika pulangpun aku juga tidak bisa tidur. Aku tidak berani meminum obat penenang sehingga gantinya aku sempat menonton acara yang menyenyangkan, namun tidak berhasil untuk tidur. ya... sekian dulu untuk cerita hari ini... Selanjutnya sepertinya aku akan membahas terkait ini lagi...

Comments

Popular Posts